Sunday, May 31, 2009

Salah Kaprah Umum Tentang Linux

Linux pada awalnya memang tidak begitu bersahabat dengan pemakai biasa. Pengoperasiannya sulit, susah dikonfigurasi, GUI yang jelek, aplikasinya terbatas dan harus menghafal perintah. Hanya orang “sakti” yang menggunakan linux. Kini semua itu adalah masa lalu linux.

Saat ini pernyataan tersebut tidak terbukti lagi. Linux tidak sesulit, seseram, sejelek yang dipikirkan sebelumnya. Berikut adalah salah kaprah umum tentang linux yang berasal dari komentar atau pertanyaan yang saya alami sendiri sewaktu mengajak orang lain mencoba linux.

1. Linux Membingungkan
“Saya tidak tahu memilih linux yang mana, linux itu banyak sekali. Kenapa linux itu tidak cuma satu saja…”

Mungkin yang anda maksud adalah distribusi linux (distro). Distro adalah sebuah paket sistem operasi yang berisikan kernel linux dan aplikasinya. Ibaratkan kernel linux sebagai mesin dan kerangka dasar mobil. Distro diibaratkan mobil yang sudah jadi. Produsen mobil (distro) mengambil rancang awal mesin dan kerangka dasar (kernel) lalu mengembangkan dan menyempurnakannya sesuai karakteristik sendiri. Hasil akhirnya jadilah mobil yang nyaman, aman, dan berkelas seperti Toyota, Ford, Honda dll.

Nah, anda suka “mobil” (distro) yang mana? Yang gesit, yang asesorisnya banyak, yang modelnya bagus atau yang paling mudah? Coba “test-drive” dan dengarkan referensi media atau teman sebelum menjatuhkan pilihan. Tentu tidak menyenangkan bukan jika hanya bisa memilih 1 produk dari produsen tunggal.

2. Linux Tidak Gratis!
“Ada beberapa distro yang menetapkan harga. Bukannya linux gratis?”

“Free” dalam linux memiliki 2 arti yaitu Bebas dan Gratis. Anda *Bebas* memodifikasi dan menggandakan. Anda *Gratis* memperoleh source codenya. Tapi tidak berarti semuanya gratis seperti gratis mendapatkan CD/DVD, gratis mendapatkan buku, gratis mendapatkan dukungan teknis dari produsen. Walaupun ada distro yang memberikan CD gratis seperti Ubuntu tetapi umumnya produsen tidak memberi dukungan teknis langsung.

Harga yang ditetapkan produsen distro tertentu biasanya condong ke biaya support (dukungan teknis). Dengan membayar anda bisa mendapatkan prioritas layanan dengan dukungan teknis professional dan update terbaru yang cepat dari produsen.

3. Dukungan Teknisnya Mana?
“Saya tidak mau memakai linux karena tidak ada dukungan teknis…”

Ada alternatif dari dukungan teknis produsen yang berbayar yaitu dukungan komunitas. Biasanya dukungan komunitas berbentuk forum di web atau mailing list. Dukungan seperti ini tidak kalah dengan dukungan teknis produsen karena komunitas saling bahu membahu menyelesaikan masalah. Bayangkan ribuan “teknisi gratis” yang siap membantu kapan saja. Sebagian malah lebih suka dengan dukungan komunitas seperti ini karena komunitas biasanya tidak memihak dan lebih jujur. Gerakan opensource terbukti mengembangkan semangat ini.

4. Sulit Mencari Makan di Linux
“Semuanya harus serba terbuka dan gratis lalu bagaimana mendapatkan uang dari situ?”

Model bisnis di lingkungan linux dengan gerakan opensource (yang mendasari pengembangan linux) memang berbeda dengan bisnis perusahaan pada umumnya. Perusahaan yang berkecimpung di dunia ini tidak menjual produk tetapi menjual jasa/layanan teknis, pelatihan, sertifikasi dan konsultasi.

Bila anda mempunyai ide proyek atau menciptakan sesuatu yang bermanfaat di linux, anda tidak akan bekerja sendiri tapi dibantu oleh sejumlah orang (bahkan pakar di bidangnya). Kucuran dana dari pemerintah bahkan dari organisasipun bisa didapat. Paling “sial” pun, anda direkrut perusahaan yang berkecimpung di dunia linux.

5. Linux hanya dipakai sedikit orang
“Saya malas memakai linux karena hanya dipakai segelintir orang…”

X-Window. Masa awal GUI di linux. Jelek dan UI tidak konsisten - Taken from Wikipedia Sampai saat ini linux memang lebih sedikit penggunanya dibandingkan dengan sistem operasi Windows. Linux Counter (http://counter.li.org) memprediksikan hanya sekitar 29 juta orang menggunakan linux.

Biaya pemasaran linux yang tidak besar, penyebaran FUD (Fear Uncertainty Doubt) terhadap linux, dan trauma akan buruknya masa lalu linux di komputer pengguna biasa (kurang cocok dan rumit) adalah penyebab besar lambatnya perkembangan pengguna linux.

Namun demikian pengguna linux semakin bertambah sejalan waktu karena berbagai hal seperti pengoperasiannya yang semakin mudah, keunggulannya, fleksibilitasnya, takut sweeping, tidak mau dipusingkan biaya lisensi, kesadaran untuk tidak membajak, dan lain-lain.

6. Gratis == Jelek!
“Sesuatu yang gratis biasanya jelek dan pasti ada maksud tersembunyi di belakangnya…”

Linux tidak akan dikembangkan sampai saat ini jika memang produk jelek dengan maksud tersembunyi di belakangnya. Sifatnya yang opensource memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk melihat ke dalamnya. Ketidakberesan akan segera terungkap dan diperbaiki segera.

“Jika linux adalah produk yang bagus dan matang kenapa tidak mengkomersialkannya? Mengapa ada orang “gila” yang mau mengembangkan linux dengan susah payah dan memberikan secara gratis?” Jawabannya sama dengan pertanyaan “Mengapa ada orang “bodoh” yang memberikan sebagian atau semua kekayaannya untuk mendirikan yayasan amal.”

Baiklah jika anda masih tidak percaya. Web server Apache, web browser Firefox, bahasa PHP adalah contoh kecil dari apa yang dihasilkan oleh komunitas opensource dan diberikan gratis. Secara tidak langsung kita telah memakai produk gratisan tersebut.

7. Linux itu Sulit!
“Hanya orang sakti saja yang menggunakan linux…”

Xfce screenshot - Taken from WikipediaSaat ini linux sudah jauh lebih mudah dibandingkan dahulu. Semua kebutuhan sudah bisa dipenuhi dengan sekedar klik mouse. Anda bahkan bisa mengatur agar tampilan linux mirip dengan Windows atau Mac OS.

Menginstal linux saat ini juga semudah menginstal sistem operasi Windows. Hampir semua distro sudah menggunakan GUI (Graphical User Interface) dengan pertanyaan dasar yang cukup singkat dan diperlukan saja. Instalasi linux zaman doeloe yang ribet dengan mengharuskan anda tahu frekuensi vertikal/horizontal monitor sudah tidak ditemukan lagi.

Penyebab terkuat mengapa seseorang tidak ingin menggunakan linux dengan alasan sulit adalah resistensi atau penolakan. Menolak untuk belajar hal baru karena sudah mapan dan puas dengan yang sudah ada. Sikap ini membuat seseorang sulit berkembang. Negara berkembang dan maju seperti Vietnam, Nigeria dan Jepang sudah menggunakan linux untuk meringankan beban anggaran belanja negara dan menambah maju bidang pendidikan IT.

Saya pernah berdiskusi dengan beberapa IT manager dan rekan kerja seprofesi, ketika ditanya alasan kenapa tidak memakai sistem linux adalah mereka malas belajar dari awal. Bahkan terlalu malas untuk sekedar mencoba di salah satu desktop/server kantor. “Untuk apa saya memakai linux, produk Microsoft sudah begitu bagus dengan harga cuma Rp 30.000,- saja”. Jika ditanya soal sweeping dan HAKI, jawaban mereka cenderung sama bahwa “Itu urusan belakang. Lihat saja nanti…”

8. Linux Adalah Sistem Operasi Dengan Baris Perintah
“Mengoperasikan komputer dengan linux harus hafal perintahnya…”

Pengoperasian dan administrasi sistem operasi linux sudah menggunakan mouse melalui GUI. Jika sebelumnya GUInya sangat jelek, sekarang ini berbagai desktop environment seperti GNOME, KDE, Xfce membuat anda betah berlama-lama. Dengan kebutuhan hardware yang minim, anda sudah bisa menikmati desktop 3D yang menakjubkan. Anda hanya perlu terjun dengan Command Line Interface (CLI) untuk fleksibilitas dan bila diperlukan saja. Misalnya perintah tidak tersedia di GUI atau pengaturan/pemrograman script.

Bagi yang pernah mencicipi atau melalui era DOS, anda juga disuguhi CLI untuk mengoperasikannya tanpa fasilitas multitasking dan multiuser sama sekali. Jika anda terbiasa dengan menghafal perintah DOS tentu tidak mengherankan bila anda harus sedikit menghafal perintah dalam pengoperasian linux.

Veteran UNIX/Linux lebih suka di CLI dengan alasan kebiasaan, kecepatan dan kontrol lebih baik daripada di GUI.

9. Aplikasi Linux Terbatas
“Linux memang bagus tetapi aplikasinya hanya sedikit…”

Jika yang anda maksudkan adalah game terbaru atau game 3D memang benar, game di Linux memang sedikit sekali. Produsen game besar tidak membuat game mereka untuk dijalankan di linux karena alasan bisnis (pangsa pasar kecil). Tapi jika yang anda maksud aplikasi lainnya, anda salah besar! Terdapat puluhan ribu aplikasi yang siap download dan dimanfaatkan dalam linux. Cobalah ke situs web distro yang dipakai atau Sourceforge.net untuk melihat-lihat paket aplikasi yang ada. Untuk distro Ubuntu saja terdapat sekitar 14.000 paket software yang bisa anda pilih.

10. Harus Update Linux Demi Hardware
“Setiap hardware baru tidak terdeteksi, saya harus mengupdate ke linux versi terbaru…”

Hardware yang anda punya sekarang tidak terdeteksi oleh distro yang dipakai maka di versi berikutnya hardware akan terdeteksi otomatis walaupun anda harus terpaksa menginstal ulang dengan distro terbaru.

Sebenarnya hal di atas bisa diselesaikan bila hardware tersebut menyediakan driver untuk linux. Cukup install driver dan sistem operasi akan mengenalinya. Pemasalahan besarnya, produsen hardware cenderung tidak (mau) menulis driver untuk linux (lagi-lagi alasan bisnis). Jika di situs web produsen tidak ada maka anda terpaksa harus menggunakan driver alternatif (jika ada) atau menunggu programmer “gila” di dunia opensource yang mau mendedikasikan waktunya menulis dari nol driver yang sesuai dengan hardware anda.

Linux juga tidak menyukai hardware yang bekerja “setengah-setengah” misalnya Winmodem/Softmodem atau Winprinter. Hardware ini beroperasi dengan mengoperkan sebagian besar proses kerja ke CPU sehingga membebani sistem. Adapun alasan dibuat hardware “setengah-setengah” ini agar biaya produksi bisa lebih murah. Oleh karena itu sebelum membeli hardware baru, perhatikan apakah hardware tersebut juga “linux ready” dengan menyediakan driver linux.

11. Linux Adalah Sistem Operasi Server
“Linux hanya cocok sebagai server, bukan yang lain….”

Sama seperti produk Microsoft yang menyediakan sistem operasi untuk desktop dan server, linux juga demikian adanya. Sebagai sistem operasi server, linux sudah tidak diragukan lagi kehandalannya. Sebuah server linux yang tidak pernah di reboot dalam 6-12 bulan adalah hal yang biasa. Tapi bukan berarti bahwa linux tidak leluasa dipakai untuk pekerjaan sehari-hari, multimedia dan bermain.

Distro modern untuk desktop pada saat ini sudah memaketkan games, pemutar multimedia dan software perkantoran di dalamnya. Jika dirasa kurang banyak dan sesuai, anda bisa mendownloadnya sendiri atau membeli DVD repository yang harganya relatif murah. Bahkan untuk pekerjaan spesifik seperti pengolahan multimedia anda bisa memilih distro yang khusus untuk itu seperti Ubuntu Studio.

Linux juga berperan sebagai sistem operasi dalam peralatan mobile, ponsel, router jaringan. Bahkan berperan menciptakan efek khusus film Hollywood.


Baca juga:

1. Leader of the Free World
2. DistroWatch
3. Linux With Laptops, Notebooks, PDAs, Mobile Phones, PMPs & GPS
4. Linux Movies Group
5. Top 25 Linux Games
6. Ubuntu Linux: Linux untuk Umat Manusia
7. Desktop 3D Show-off
8. Ubuntu Gutsy Gibbon: Lebih Mudah, Cantik dan Aman

No comments:

Post a Comment