Saturday, May 30, 2009

bisnis Open Source

Sebuah produk software memiliki dua nilai (value): use value dan sale value. Use value merupakan nilai ekonomis yang diperoleh dari penggunaan produk tersebut sebagai tool. Sementara sale value merupakan nilai dari program tersebut sebagai komoditi.

Banyak orang menilai bahwa nilai ekonomi dari produksi software berdasarkan model pabrik (factory model), yaitu:

· Software developer dibayar berdasarkan sale value.

· Sale value dari software nilainya proporsional terhadap development cost (yaitu biaya yang dibutuhkan untuk menduplikasi fungsi software tersebut dalam bentuk software lain)

Fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya:

Lebih dari 90% code / software dibuat untuk keperluan internal dan dikembangkan di dalam (written in house). Hal ini dapat dilihat dari iklan di surat kabar (lowongan kerja). Termasuk di dalam software yang inhouse written ini adalah device driver dan embedded

· (oven, pesawat terbang, dsb.).

· In-house code mempunyai karakteristik yang membuatnya susah digunakan kembali (reuse). Hal ini menyebabkan susahnya maintenance (upgrade, update). Padahal, maintenance merupakan 75% dari biaya/gaji programmer.

· Hanya 20% gaji yang dibebankan secara penuh pada use value, dan 5% dari sale value. Silahkan anda tanya kepada orang sekitar anda (software programmer) berapa orang yang gajinya bergantung kepada sale value dari software.

Filosofi yang salah, dimana pendapat orang dan fakta ternyata berbeda menyebabkan hasil yang kurang baik. Perlu diingat bahwa lebih dari 75% life cycle sebuah proyek adalah maintenance (dimana termasuk debugging, extension). Sementara struktur harga biasanya tetap (fixed).






No comments:

Post a Comment